
5 Teknik Parafrase Jitu untuk Lolos Cek Plagiarisme Jurnal

Dalam penulisan ilmiah, parafrase adalah keterampilan paling fundamental sekaligus yang paling sering disalahpahami. Banyak penulis mengira parafrase hanyalah soal mengganti beberapa kata dengan sinonimnya, sebuah praktik yang justru sangat berisiko terdeteksi sebagai plagiarisme oleh perangkat lunak seperti Turnitin. Parafrase yang benar adalah tentang memahami sebuah ide dan menuliskannya kembali sepenuhnya dengan gaya bahasa Anda sendiri. Ini adalah pilar utama dari strategi [Cara Hindari Plagiarisme] yang efektif. Mari kita bedah lima teknik jitu yang bisa Anda latih.
Fondasi Utama: Pahami Idenya, Bukan Sekadar Kalimatnya
Sebelum menyentuh keyboard, Anda harus mengubah mindset. Tujuan Anda bukanlah untuk “mengubah kalimat sumber”, melainkan untuk “menjelaskan kembali ide dari sumber tersebut”. Jika Anda belum bisa menjelaskan ide itu kepada teman tanpa melihat teks aslinya, berarti Anda belum siap untuk melakukan parafrase.
5 Teknik Parafrase yang Efektif
Praktikkan lima teknik ini secara berurutan untuk hasil terbaik.
1. Teknik: Baca, Pahami, Tutup, dan Tulis Ulang
Ini adalah metode paling klasik dan paling ampuh untuk memastikan orisinalitas.
- Baca satu paragraf dari sumber asli. Baca berulang kali hingga Anda benar-benar menangkap esensi informasinya.
- Tutup sumber tersebut. Alihkan pandangan Anda dari layar atau buku.
- Tulis ulang ide yang Anda pahami tadi dengan kalimat dan struktur Anda sendiri.
- Bandingkan tulisan Anda dengan sumber asli untuk memeriksa akurasi informasi, bukan kemiripan kalimat.
2. Teknik: Ubah Struktur Kalimat Secara Total
Setelah menulis ulang, Anda bisa memolesnya dengan mengubah struktur gramatikal kalimat.
- Ubah dari Aktif ke Pasif (atau sebaliknya):
- Asli: “Peneliti melakukan observasi selama enam bulan untuk mengumpulkan data.”
- Parafrase: “Pengumpulan data dilakukan melalui observasi selama enam bulan oleh peneliti.”
- Ubah Urutan Klausa: Pindahkan anak kalimat ke depan atau ke belakang.
3. Teknik: Gunakan Sinonim secara Cerdas dan Kontekstual
Mengganti kata adalah langkah ketiga, bukan yang pertama. Lakukan ini setelah struktur kalimatnya sudah berbeda.
- Hindari “Mesin Sinonim”: Jangan gunakan alat thesaurus secara membabi buta. Pilih sinonim yang paling sesuai dengan konteks kalimat.
- Gunakan Kamus Tepercaya: Manfaatkan sumber seperti [Tesaurus Tematis Kemdikbud] untuk menemukan padanan kata yang tepat dalam Bahasa Indonesia.
4. Teknik: “Chunking” – Pecah atau Gabungkan Kalimat
Ubah ritme dan alur tulisan Anda dengan memodifikasi panjang kalimat.
- Pecah Kalimat Panjang: Jika sumber asli memiliki satu kalimat kompleks, coba jelaskan idenya dalam dua atau tiga kalimat yang lebih sederhana.
- Gabungkan Kalimat Pendek: Sebaliknya, jika sumber asli memiliki beberapa kalimat pendek, rangkai ide-idenya menjadi satu kalimat majemuk yang lebih padat.
5. Teknik: Tetap Wajib Cantumkan Sitasi!
Ini adalah aturan emas yang tidak bisa ditawar. Parafrase tidak menghilangkan kewajiban Anda untuk menyebutkan sumber ide.
- Segera Sitasi: Setelah Anda selesai memparafrasakan sebuah ide, langsung masukkan sitasinya.
- Gunakan Manajer Referensi: Jadikan ini kebiasaan. Gunakan alat bantu seperti [Mendeley] atau [Zotero] untuk melacak semua sumber Anda secara otomatis.
Contoh Praktik Parafrase Lengkap
Mari kita lihat bagaimana semua teknik ini bekerja bersama.
- Teks Asli: “The rapid proliferation of smartphones has fundamentally transformed the communication landscape, enabling instantaneous information sharing but also posing significant risks related to misinformation.” (Sumber: Doe, 2023)
- Hasil Parafrase: Menurut Doe (2023), penyebaran ponsel pintar yang sangat cepat telah menyebabkan perubahan mendasar pada lanskap komunikasi. Di satu sisi, teknologi ini memfasilitasi pembagian informasi secara instan, namun di sisi lain juga menimbulkan risiko penyebaran disinformasi yang signifikan.
- Analisis:
- Struktur kalimat diubah total.
- Kata-kata diganti dengan sinonim yang sesuai konteks (“rapid proliferation” menjadi “penyebaran… yang sangat cepat”).
- Satu kalimat kompleks diubah menjadi dua klausa yang dihubungkan dengan “di satu sisi… di sisi lain”.
- Sitasi tetap dicantumkan dengan jelas.
KESIMPULAN
Menguasai seni parafrase adalah sebuah latihan. Semakin sering Anda mempraktikkan teknik-teknik ini, semakin alami dan cepat Anda bisa melakukannya. Ingatlah, tujuannya adalah menunjukkan pemahaman Anda, bukan kemampuan Anda menyusun ulang kalimat orang lain. Tulislah dengan jujur, sitasi dengan benar, dan naskah Anda akan aman dari plagiarisme.
Keterampilan ini adalah fondasi utama saat Anda mulai [Menyiapkan Naskah Jurnal SINTA 5] atau level yang lebih tinggi.
Pustaka Publisher juga menyediakan jasa produk lainya seperti jurnal international scopus, Haki, Jasa translate, Cek Plagiasi turnitin, pembuatan artikel dan PTAMJ.
Bagi kamu yang tertarik dengan penawaran kami, bisa langsung konsultasi melalui Whatsapp di bawah ini dan dapatkan promo Bulan ini!

